ARTIKEL UNGGULAN

Hadis tentang Larangan Menyiksa Hewan

LARANGAN MENYIKSA HEWAN TANPA HAK DAN PERINTAH MEMBUNUH HEWAN YANG BERBAHAYA
by : Zaharuddin

Dalam sebuah hadis dari kitan al-Nasaiy yang berbunyi :

( Klik Gambar - Teks Lebih Jelas )

Terlihat sangat jelas dalam teks hadis di atas, bilamana seseorang membunuh seekor burung tanpa ada tujuan tertentu untuk dimanfaatkan maka itu merupakan sebuah tidakan yang akan dimintai pertanggung jawabnnya di sisi Allah. Jika melihat teks "Saalallahu" Allah akan memintai pertanggung jawabannya, sebagaimana dalam kitan faidh al-Qadir mengenai hadis ini bahwa kata itu dipahami sebagai sebuah hukuman, siksaan di hari kemudian.

      Manusia hidup di muka bumi tidak seorang diri melainkan bersama makhluk ciptaan Allah lainnya seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan. Semua mempunyai peran dalam kehidupannya masing-masing. Olehnya itu, semua makhluk dituntut untuk hidup damai dan saling memberi manfaat.

     Manusia dan hewan bisa mempunyai hubungan erat layaknya seorang teman sejati misalnya kucing. Kucing dengan tingkahnya yang lucu dan menggemaskan bisa menjadi ajang hiburan tersendiri. Ketika kucing tersebut dipelihara dengan baik, diberi makan dan minum, diajak bermain, dan dirawat dengan baik maka kucing tersebut akan mengabdikan hidupnya untuk tuannya. Dalam sebuah potongan hadis dari imam Muslim :

( Klik Gambar - Teks Lebih Jelas )


     Manusia sebagai makluk istimewa dibekali akal seyogyanya harus memelihara alam dan tidak melakukan kerusakan di muka bumi seperti menggunduli hutan dan menyiksa binatang tanpa adanya alasan yang dibenarkan oleh agama. Manusia diciptakan sebagai pemimpin yang ditangannya akan menciptakan kedamaian. Akan tetapi, banyak tangan-tangan jahil manusia yang lupa akan kodratnya sebagai pemimpin di muka bumi sehingga banyak terjadi kerusakan seperti penyiksaan hewan tanpa hak.

       Penyiksaan hewan seperti kucing dalam artian memelihara kucing namun lupa atau enggan memberinya makan dan minum maka hal ini dikategorikan penyiksaan. Bukan hanya itu saja, ada lagi manusia yang tega membunuh kucing dengan sadis dan sengaja. Perbuatan keji seperti memukul, tidak memberi makan, menyiksa, dan menabrak tidak dibenarkan dalam agama.

       Olehnya itu, dalam hadis tersebut di atas merupakan peringatan untuk tetap berlaku baik kepada siapapun, termasuk kepada hewan. sebagai contoh penyembelihan hewan mestinya mengikuti adab penyembelihan. Menyembelih hewan juga termasuk penyiksaan apabila parang atau pedang yang digunakannya tumpul. Jadi hendaklah menajamkan pisau sebelum melakukan penyembelihan.

PERBANDINGAN DENGAN PERINTAH MEMBUNUH HEWAN TERTENTU

Adapun hewan yang dianggap membahayakan seperti ular boleh dibunuh tapi tidak disertai penyiksaan terlebih dahulu. Dalam hadis riwayat imam Bukhariy :

( Klik Gambar - Teks Lebih Jelas )

   
      Hadis tentang perintah membunuh hewan seperti ular di atas karena hewan tersebut sangat berbahaya bagi diri seseorang sehingga mampu merabunkan penglihatan dan membahyakan kandungan. Secara tekstual, Nabi menyebut hewan tertentu, bahkan ular tertentu. karena dalam hadis lain juga Nabi melarang membunuh ular jika ular itu ada dalam peliharaan seseorang, dalam hal ini keamanannya terjaga dari orang yang merawatnya. Dalam hadis lain,

( Klik Gambar - Teks Lebih Jelas )

Dalam pertemuan kali ini,  telah di angkat beberapa hadis tentang hewan, seperti "
- Larangan menyiksa hewan tanpa hak dan tujuan untuk memanfaatkannya
- Perintah membunuh Hewan tertentu yang berbahaya seperti ular
- Tidak membunuh ular yang dipelihara

BACA JUGA : Pengantar Cara Memahami Hadis - Scrol ke Metode Muqaran

dari ketiga teks hadis ini, terlihat bahwa ada beberapa kondisi tentang beradab terhadap hewan. meskipun terdapat sejenis hewan yang sama namun dalam konteks yang berbeda, tetap memiliki perhatian tersendiri bagi Nabi.

Yang pada intiya adalah, kita hidup di dunia untuk menghargai satu sama lain. di sisi lain untuk mempertahankan dan menjaga diri hal yang berbahaya. perlu di ingat bahwa,manusia hidup di dunia dengan tugas yang sangat besar yakni menjadi khalifah Allah, pengganti Allah dalam memakmurkan dunia. tiada lain dan tujuan hanya untuk beibadah kepada Allah demi rahmat dan ridha-Nya semata

Demikian pertemuan kali ini, lebih dan kurangnya mohon di maafkan, bila ada hal bernilai positif yang bisa dimanfaatkan maka semoga Allah memberikan berkah atas manfaat itu.

sekian
Wassalam

Comments

Popular posts from this blog

Peringatan Politik Ibn Taimiyah Syekhul Islam - Negara Dzalim tidak didukung meski orang Mukmin

Bunga Imitasi, Cara Percantik Rumah

VIRAL ! Saktinya Ida Dayak luruskan Tulang bengkok, Tuai Ribuan Komentar

Corona Covid 19 Ajang Renungan Introspeksi Giat beribadah

Power of Word - RAHASIA DIBALIK UCAPAN

CONTOH MUKJIZAT AL-QUR'AN

Cara Mengontrol Niat Positif dan Mindset sebagai Motivasi Ibadah

HADIS TENTANG KESEHATAN DAN WAKTU LUANG